Kamis, 22 Oktober 2020

Telah pergi 


Kita pernah menjadi saling,

hingga akhirnya berpaling.

kita pernah mengayun sepeda,

dibawah terik dan hanya berdua,

bercengkrama perihal banyak cerita,

entah bahagia ataupun duka.


Sang sendyakala tersipu,

melihat senyummu yang malu-malu,

sang surya mulai memudarkan sinarnya,

dan diam-diam kau meninggalkan luka.


Kini atma amat nelangsa,

saat kau memutuskan pergi tanpa pernah berkata,

memutuskan berpaling tanpa pernah memulai,

meninggalkan meski tau aku takut sendiri,

kali ini kau benar-benar mengusap sembilu di hati ini.


sejenak sinar senjaku meredup,

mentari pagiku tak kunjung datang,

dan malam kini kian menakutkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar