Rabu, 28 Oktober 2020

Ambigu 


Kita berada pada sebuah persimpangan ; antara harus bertahan atau udahan. Kita sudah diambang kepiluan hingga saling meragukan. Semua tentang kita sudah diunjung tanduk, haruskah kita terus bertahan jika hanya aku yang mati-matian mengusahakan? atau kita sudahi saja kisah ini sebab kau sudah tak peduli?.

Hatiku bukan taman bermain, yang bisa kau datangi lalu pergi tanpa pernah berpamitan. hatiku bukan wahana bianglala, yang bisa kau naiki lalu turun tanpa sepatah kata. Hatiku bukan buku, yang bisa kau buka tutup sesukamu. Hatiku bukan badut, yang hanya menghiburmu kala kau terpuruk. hatiku bukan jemuran, yang bisa kau diamkan lalu digantungkan. Hatiku juga bukan layang-layang, yang bisa kau tarik ulur sesukamu.

Menyesakkan, saat aku tau kau online tapi tak membalas pesan. Menyebalkan, saat aku mencoba bertahan, namun tak ada lagi kepedulian. Memilukan, saat aku berusaha memperbaiki, kau justru menjauhi. Menyakitkan, saat aku meminta kejelasan kau malah sembunyi tangan.

Aku bertahan bukan karena terlanjur lama, namun rasanya yang masih sama, seperti jumpa pertama. Ingatkah kau jumpa pertama kita? di sebuah kedai kopi langgananmu. Kita sudah sejauh ini, dan untuk sampai ketitik ini tak mudah. Ceritakan jika ada yang menggangu pikiran, beri tahu jika sudah ada yang baru, barangkali aku akan rela mengikhlaskan dari pada digantung tanpa kepastian..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar