Senin, 26 Oktober 2020

Chocolate


Angin menyentuh tubuhku dengan malu,

dedaunan jatuh sebab mereka telah layu,

Aku tersenyum kala kau menghampiri,

mengajak ku menari menikmati hidup ini.


Engkau pencuri hati,

tanpa pernah kau sadari,

kau obrak abrik hati ini,

laikya gempa yang mengguncang bumi.


Kau manusia yang sederhana,

tapi mampu membuatku terpana.

kau cukup cakap,

hingga yang ku lakukan hanya menatap.


kau seperti hamparan sabana,

membuatku ingin terus menelusurinya.

kau seperti lagu indie,

yang ingin selalu aku candui.

kau seperti teh manis kesukaanku,

menyegarkan, menenangkan dan selalu menyisakan senyuman.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar