Jumat, 06 November 2020

 Writing


Jika ditanya 'Apakah menulis membuatku senang?", hmm....  jawabannya "tidak". Menulis tidak membuatku senang, tapi membuatku merasa lebih baik. Bagiku menulis tidak pula semata-mata untuk menyenangkan orang lain/pembaca, aku menulis agar dapat menuangkan semua yang terpendam agar tidak menjadi beban pikiran. Saat keadaan sudah membaik, lalu membaca beberapa tulisan rasanya melegakan, senyuman sumringah mengiringi tiap bacaan, lalu aku aku akan berkata "aku sudah baik-baik saja sekarang". 

Jujur saja, aku tidak terlalu peduli perihal pembaca menyukai atau tidak. Kata seorang penulis favoriteku kuncinya kita suka dengan tulisan kita sendiri, orang lain suka atau tidak hak mereka, sebab masing-masing orang punya selera berbeda. Tapi, jika ada yang memberi masukan aku akan menghargainya, tenang saja hehee.

Menulis bagiku juga merupakan sebuah catatan kenangan, entah kenangan bahagia atau duka. Bagaimana tidak? semua yang ditulis kelak suatu saat akan aku baca mulai dari halaman pertama, akan aku nikmati setiap diksi yang aku gunakan untuk mengungkapkan perasaan saat itu. Bagaimana tidak menulis membuatku menjadi lebih baik? saat semua terpendam didalam kepala dan tak ada teman bercerita, ku tuangkan semuanya dalam gumpalan diksi-diksi yang cukup mewakili isi hati, lalu setelahnya aku akan dapat tertidur lelap. 

Mungkin kita punya cara yang berbeda-beda dalam mengungkapkan perasaan atau isi kepala, tapi bagiku menulis adalah jalan ninjaku, entah aku harus menulis dibelakang buku kuliah, di blog, dibuku coret-coret, didinding, di buku diary, di belakang buku pencatatan pasien atau di memo handphone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar